Gelombang baru ketegangan melanda Timur Tengah. Rudal yang disebut-sebut berasal dari Beijing dilaporkan mengguncang kawasan, menambah tekanan besar terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Serangan ini tidak hanya memperlihatkan keberanian Beijing untuk menunjukkan pengaruhnya di kawasan, tetapi juga membuka jalan bagi Iran untuk memainkan perannya secara lebih agresif.
Krisis ini memperlihatkan wajah baru dari persaingan global. China, dengan dukungan taktisnya, mulai menembus arena konflik yang sebelumnya didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Sementara itu, Iran tampak mengambil kesempatan dengan menguatkan posisi sebagai poros perlawanan yang mampu menekan Israel dari berbagai arah.
Bagi Netanyahu, kondisi ini menjadi ujian berat. Tekanan militer, diplomatik, dan geopolitik kini datang bertubi-tubi. Pertanyaannya: apakah Israel mampu menghadapi serangan berlapis dari kekuatan besar dunia yang semakin kompak? Atau justru inilah awal dari perubahan keseimbangan kekuatan di Timur Tengah?