Breaking

Rabu, 08 Oktober 2025

Sekutu Hamas Bersumpah Melanjutkan Perang Melawan Israel, Menetapkan Garis Merah Baru untuk Sandera | ‘Akan Merenggut Jiwa’

 


Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah sekutu-sekutu utama Hamas — termasuk faksi-faksi bersenjata dari Lebanon, Irak, dan Yaman — bersumpah untuk melanjutkan perang melawan Israel, menolak semua upaya gencatan senjata yang didorong oleh Washington dan sekutu Baratnya.


Dalam pernyataan terbaru yang disiarkan oleh saluran media kelompok perlawanan, koalisi “Poros Perlawanan” menyatakan bahwa “setiap langkah Israel untuk menunda pembebasan sandera, atau melanjutkan blokade di Gaza, akan menjadi garis merah yang tidak boleh dilanggar.”


Mereka memperingatkan bahwa jika Israel terus menolak syarat yang diajukan Hamas, maka “akan ada jiwa yang direnggut sebagai konsekuensi dari kesombongan Tel Aviv.”


Sementara itu, laporan dari lapangan menunjukkan serangan lintas perbatasan meningkat di wilayah utara Israel, terutama di dekat Galilea dan Golan, tempat milisi yang didukung Iran meluncurkan roket ke arah posisi militer Israel. Siren peringatan terdengar di berbagai kota Israel, dan pasukan cadangan dikerahkan kembali ke perbatasan.


Menurut beberapa analis, pola serangan terkoordinasi ini menjadi sinyal bahwa perlawanan tidak lagi beroperasi secara terpisah. Hamas, Hizbullah, dan kelompok bersenjata di Irak serta Suriah kini bertindak sebagai satu front perlawanan regional, dengan pesan yang sangat jelas: “Setiap serangan terhadap Gaza akan dibalas dari segala arah.”


Di sisi lain, Netanyahu dikabarkan berada di bawah tekanan besar dari militer dan masyarakat Israel, karena belum mampu mencapai kesepakatan sandera yang diinginkan keluarga korban.


Sementara itu, Amerika Serikat dilaporkan mencoba menekan Hamas melalui Qatar, namun negosiasi disebut mandek setelah kelompok perlawanan menolak proposal yang dianggap “menyerah pada syarat musuh.”


Kini, dunia menatap ke arah Gaza, di mana setiap hari menjadi pertaruhan antara diplomasi dan kehancuran.
Pesan dari kelompok perlawanan jelas: “Kami tidak akan berhenti, dan kami tidak akan menyerah — bahkan jika dunia membisu.”.....