Blok Ambalat terletak di Laut Sulawesi, berdekatan dengan perairan Kalimantan Timur.
Kawasan ini disebut-sebut sebagai salah satu sumber minyak dan gas terbesar di Asia Tenggara.
Bagi Indonesia, Ambalat adalah bagian dari kedaulatan maritim yang tak bisa diganggu gugat.
Namun, Malaysia mengklaim sebagian wilayah tersebut masuk ke dalam batas Zona Ekonomi Eksklusif mereka.
Konflik ini bukan sekadar soal garis di peta.
Ini tentang siapa yang berhak menguasai kekayaan energi yang bisa menopang ekonomi negara selama puluhan tahun.
Perebutan Ambalat memuncak ketika kapal perang Indonesia dan Malaysia beberapa kali berhadapan langsung di lautan.
TNI AL menegaskan siap menjaga wilayah kedaulatan, bahkan mengawal ketat setiap pengeboran minyak yang dilakukan perusahaan asing.
Di sisi lain, kapal patroli Malaysia juga menunjukkan sikap keras, seakan ingin menguji ketegasan Indonesia.
Bayangkan: dua kapal perang, berdiri berhadapan, hanya dipisahkan oleh garis imajiner di tengah laut.
Satu provokasi kecil saja bisa berubah menjadi insiden militer yang menggemparkan kawasan.
Wilayah kaya minyak dan gas di Laut Sulawesi ini memicu ketegangan antara Indonesia dan Malaysia.
Kapal perang kedua negara bahkan pernah saling berhadapan langsung, menunjukkan betapa seriusnya perebutan kedaulatan ini.
Apakah konflik Ambalat hanya akan selesai di meja diplomasi, atau bisa memicu bentrokan militer?
Dan seberapa besar peran perusahaan asing dalam perebutan energi ini?
Tonton hingga akhir untuk memahami mengapa Blok Ambalat disebut sebagai harta karun energi Asia Tenggara, sekaligus ancaman baru bagi stabilitas kawasan.