Rudal Balistik Mengguncang Israel
Menurut laporan, rudal yang ditembakkan Houthi berhasil melintasi pertahanan udara dan menciptakan kepanikan di beberapa kota Israel. Sirene peringatan berbunyi di berbagai wilayah, memaksa warga sipil berlarian menuju tempat perlindungan bawah tanah.
Israel yang selama ini fokus pada pertempuran di Gaza, kini harus menghadapi ancaman baru dari selatan Semenanjung Arab. Langkah ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa konflik tidak lagi terbatas pada Palestina-Israel, melainkan meluas ke seluruh kawasan.
Netanyahu Turun ke Bunker Rahasia
Dalam situasi genting tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan buru-buru dievakuasi ke sebuah bunker rahasia di Tel Aviv. Keputusan ini diambil demi menjaga kelangsungan komando politik di tengah ancaman serangan balasan.
Meski pemerintah Israel menyebut langkah itu sebagai prosedur standar, banyak pihak menilai evakuasi Netanyahu mencerminkan ketakutan yang nyata. Sebab, jika rudal Houthi mampu menembus pertahanan, artinya Israel menghadapi ancaman yang jauh lebih serius dibanding sebelumnya.
Dampak Geopolitik Regional
Serangan Houthi ke Israel membuka babak baru dalam konstelasi geopolitik Timur Tengah. Iran, yang dituding sebagai pendukung utama Houthi, otomatis mendapat sorotan dunia. Amerika Serikat pun segera merespons dengan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan, untuk menjaga sekutunya tetap bertahan.
Sementara itu, negara-negara Teluk masih berhati-hati. Beberapa memilih bungkam, sebagian lainnya justru khawatir bahwa eskalasi ini akan menyeret kawasan ke dalam perang besar yang tak terkendali.
Ketakutan Israel Semakin Nyata
Bagi rakyat Israel, serangan ini membawa pesan tegas: mereka tidak lagi aman bahkan di wilayah yang selama ini diklaim memiliki pertahanan udara terbaik dunia. Ironi semakin terasa ketika Netanyahu, yang selalu tampil garang di hadapan publik, justru harus bersembunyi di balik bunker baja.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa kekuatan militer modern tidak menjamin rasa aman sepenuhnya. Konflik Timur Tengah terus berkembang menjadi lingkaran kekerasan yang sulit diputus, dan rakyat sipil kembali menjadi korban dari permainan kekuatan global.