Jakarta – Nama Roy Suryo kembali jadi bahan perbincangan panas di media sosial. Kali ini, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu membuat kontroversi setelah menuding beberapa orang perwakilan driver ojek online (ojol) yang bertemu dengan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. sebagai driver ojol palsu.
Roy menyebut pertemuan tersebut janggal dan bahkan menyebut ada kemungkinan “Driver ojol palsu” yang bertemu Wakil Presiden Raka Buming Raka di Istana Wakil presiden. Tuduhan ini sontak memancing gelombang reaksi keras dari komunitas ojek online di seluruh Indonesia.
Para pengemudi ojol merasa direndahkan dengan pernyataan Roy. Mereka menilai komentar itu bukan hanya meremehkan si driver, tapi juga merusak kepercayaan publik terhadap profesi ojol yang selama ini dikenal jujur dan bekerja keras di jalanan.
Tak butuh waktu lama, tagar #OjolLawanRoy meramaikan lini masa Twitter (X). Berbagai komunitas ojol dari berbagai daerah mengunggah video dan pernyataan terbuka, menegaskan bahwa mereka tidak bisa dipermainkan dengan tuduhan tak berdasar.
“Buat apa kami bohong? Kami kerja cari nafkah halal, bukan cari sensasi. Kalau Mas Roy masih meremehkan ojol, jangan salahkan kalau kami kompak melawan,” ujar salah satu perwakilan ojol dalam video yang kini viral.
Situasi ini membuat Roy Suryo justru balik diserang netizen. Banyak yang menyindir bahwa alih-alih mempermalukan ojol, justru dirinya yang dipermalukan oleh solidaritas para pengemudi di seluruh Indonesia.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa komentar publik figur harus disampaikan dengan hati-hati. Di era media sosial, suara rakyat kecil—termasuk para ojol—punya kekuatan besar untuk membalikkan keadaan.
