Breaking

Selasa, 16 September 2025

Breaking | Operasi "Janji Terakhir" Dimulai, Roket Gempur Tel Aviv dan Ashkelon

 

Tel Aviv – Situasi di Israel semakin mencekam setelah kelompok perlawanan Palestina resmi mengumumkan dimulainya Operasi "Janji Terakhir". Dalam pengumuman itu, mereka menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk perlawanan total terhadap pendudukan Israel.

Tak lama setelah deklarasi tersebut, ratusan roket dilepaskan ke arah Tel Aviv dan Ashkelon, dua kota strategis di Israel. Langit malam berubah menjadi lautan cahaya rudal, sirene meraung tanpa henti, dan ledakan bergemuruh di berbagai titik.

Detik-Detik Dimulainya Operasi

Saksi mata di Gaza menggambarkan suasana dramatis. Brigade perlawanan menembakkan salvo roket dari berbagai titik peluncuran. Beberapa video yang beredar memperlihatkan jejak cahaya beruntun melesat ke arah utara, menuju jantung Israel.

Di Tel Aviv, penduduk berlarian menuju tempat perlindungan bawah tanah. Jalan-jalan utama kosong, hanya terdengar sirene dan dentuman keras. Sementara di Ashkelon, api terlihat membubung dari area industri setelah salah satu roket menghantam fasilitas penyimpanan energi.

Pesan dari Perlawanan

Dalam pernyataannya, juru bicara kelompok perlawanan menegaskan:
“Operasi Janji Terakhir adalah awal dari babak baru. Kami berkomitmen untuk membalas setiap tetes darah yang tertumpah di Gaza. Selama pendudukan terus berlangsung, roket kami tidak akan berhenti menghantam jantung musuh.”

Pernyataan itu memicu gelombang dukungan dari berbagai kelompok di Timur Tengah yang melihat operasi ini sebagai tanda persatuan dan kekuatan baru perlawanan.

Israel Panik, Iron Dome Kewalahan

Militer Israel (IDF) segera mengaktifkan sistem pertahanan udara Iron Dome. Namun, laporan awal menunjukkan bahwa volume roket yang ditembakkan terlalu besar untuk bisa dicegat seluruhnya.

Beberapa roket berhasil menembus pertahanan dan menghantam kawasan pemukiman, memicu kebakaran dan kepanikan warga. Media oposisi Israel menulis: “Iron Dome tidak lagi menjadi perisai sempurna. Roket perlawanan semakin presisi dan jumlahnya terus meningkat.”

Reaksi Internasional

Kabar serangan besar-besaran ini langsung menarik perhatian dunia. Negara-negara Barat menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri, sementara sejumlah negara Arab menyebut Operasi Janji Terakhir sebagai respon sah terhadap agresi Israel di Gaza.

Di media sosial, tagar #LastPromiseOperation dan #TelAvivUnderFire menjadi tren global, dengan jutaan unggahan video dan foto peristiwa tersebut.

Dampak Strategis

Serangan ke Tel Aviv dan Ashkelon membawa pesan yang jelas: tidak ada kota di Israel yang benar-benar aman. Dengan operasi ini, perlawanan menunjukkan kapasitas untuk menembus pusat ekonomi, militer, dan politik Israel sekaligus.

Banyak analis menyebut, jika operasi ini berlanjut dalam skala besar, Israel bisa menghadapi krisis multi-front yang sangat sulit dikendalikan.

Penutup

Deklarasi Operasi "Janji Terakhir" menandai titik balik baru dalam konflik Israel-Palestina. Dengan rentetan roket dahsyat yang mengguncang Tel Aviv dan Ashkelon, dunia kini menunggu: apakah ini awal dari perang besar yang tak terhindarkan, atau justru menjadi pemicu negosiasi diplomatik yang lebih serius?