Breaking

Selasa, 16 September 2025

Mendesak | Rudal Yaman Menembus Iron Dome dan Mengguncang Tel Aviv

 

 Hari ini, dunia dikejutkan oleh sebuah peristiwa luar biasa di jantung Tel Aviv. Rudal yang ditembakkan dari Yaman berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, dan menghantam kawasan vital di pusat kota. Serangan ini bukan hanya menjadi pukulan telak bagi militer Israel, tetapi juga menandai babak baru dalam eskalasi konflik di Timur Tengah.

Sumber-sumber dari lapangan melaporkan bahwa ledakan besar terdengar hingga radius beberapa kilometer, memicu kepanikan massal di antara warga sipil Israel. Sementara itu, sirene peringatan berbunyi terus-menerus, namun sistem pertahanan udara yang selama ini dianggap sebagai tameng tak tertembus ternyata gagal menghadang rudal-rudal yang ditembakkan dari arah selatan.


Kelompok perlawanan Yaman mengklaim bahwa serangan ini adalah bagian dari "operasi solidaritas" dengan rakyat Palestina di Gaza, yang terus menderita akibat serangan militer Israel. Mereka menegaskan, serangan tidak akan berhenti sampai Israel menghentikan agresi militernya.


Bagi Israel, ini adalah tamparan besar. Iron Dome selama bertahun-tahun dipromosikan sebagai salah satu sistem pertahanan tercanggih di dunia. Namun hari ini, citranya retak. Dunia menyaksikan dengan jelas bahwa teknologi mahal sekalipun tidak bisa menjamin keamanan total.


Pakar militer menilai serangan ini berpotensi mengubah peta kekuatan di kawasan. Jika Yaman mampu mengirim rudal jarak jauh yang menembus pertahanan Israel, negara-negara lain dalam poros perlawanan kemungkinan akan terinspirasi untuk melakukan serangan serupa.


Di Tel Aviv, suasana mencekam. Jalan-jalan utama ditutup, aparat keamanan dikerahkan, dan pemerintah Israel menggelar rapat darurat. Beberapa media menyebutkan, serangan ini berhasil mengenai titik strategis dekat pusat pemerintahan. Namun, hingga kini, Israel masih menutup rapat detail kerugian yang ditimbulkan.


Sementara itu, solidaritas dunia Arab terus menguat. Banyak pihak melihat serangan ini sebagai bukti nyata bahwa poros perlawanan semakin berani dan terkoordinasi. Dari Gaza, Lebanon, Suriah, hingga Yaman — semua tampak bergerak dengan satu tujuan: menekan Israel hingga tak lagi merasa aman di wilayah yang mereka duduki.


Apakah ini awal dari konflik regional yang lebih luas? Apakah Israel akan mampu bertahan di bawah tekanan serangan simultan dari berbagai penjuru? Ataukah justru ini menandai titik balik yang akan mengubah wajah politik Timur Tengah selamanya?


Satu hal yang pasti, malam ini Tel Aviv tidak tidur nyenyak. Dunia menyaksikan, Israel kini benar-benar berada di ujung tanduk.