Menurut laporan media lokal, rudal balistik dan drone kamikaze digunakan dalam serangan mendadak tersebut. Beberapa titik penting, termasuk fasilitas militer di perbatasan utara dan infrastruktur strategis, menjadi sasaran utama. Ledakan besar mengguncang kota-kota sekitar, memaksa warga sipil bergegas menuju bunker perlindungan.
Reaksi Netanyahu
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan langsung mengadakan rapat darurat dengan petinggi militer. Sumber dalam pemerintahan menyebut, Netanyahu kini berada dalam posisi sulit karena menghadapi tekanan dari dalam negeri yang menuntut keamanan, serta dari sekutu Barat yang khawatir perang ini akan melebar.
Sementara itu, pemerintah Iran menegaskan bahwa langkah ini merupakan peringatan keras terhadap agresi Israel yang terus berlangsung di Gaza. Teheran menyatakan siap melanjutkan operasi militer jika Israel tidak menghentikan serangan ke Palestina.
Dunia Internasional Mulai Gelisah
Serangan terbaru ini membuat banyak negara menyerukan penahanan diri. Amerika Serikat langsung menyatakan dukungannya kepada Israel, sementara Rusia dan China menyerukan gencatan senjata. Situasi semakin rumit karena Mesir, Turki, dan beberapa negara Arab menunjukkan sikap yang condong mendukung perlawanan Iran.
Potensi Perang Regional
Pengamat militer memperingatkan bahwa serangan pagi tadi bisa menjadi awal dari eskalasi besar di kawasan. Israel kini menghadapi ancaman dari berbagai penjuru, sementara Iran tampak semakin percaya diri dengan dukungan sekutu regionalnya. Jika konflik ini terus memanas, Timur Tengah berisiko masuk ke babak baru perang skala luas.
Kesimpulan
Serangan Iran pagi tadi tidak hanya menandai babak baru dalam konflik Israel-Palestina, tetapi juga menjadi sinyal bahwa Teheran siap melibatkan diri lebih jauh. Dengan Netanyahu yang mulai panik dan dunia internasional terbelah, pertanyaannya kini adalah: siapa yang akan mundur terlebih dahulu, dan siapa yang akan memperbesar api perang?