Breaking

Rabu, 10 September 2025

Israel Serang Qatar, Yaman Hantam Eilat, Perlawanan Meluas ke Segala Arah

 

Hari ini dunia diguncang kabar mengejutkan. Israel melancarkan serangan udara ke Doha, Qatar, menargetkan tokoh militan Gaza yang diyakini bersembunyi di sana. Serangan ini memperluas eskalasi konflik, menandakan bahwa bahkan negara-negara Teluk kini tidak lagi aman dari percikan api perang Timur Tengah.

Tak lama berselang, drone-drone Yaman menembus langit malam dan menghantam Bandara Ramon di Eilat, Israel. Dunia tercengang: sistem pertahanan tercanggih Israel ternyata tidak lagi menjamin keamanan total. Dari Gaza, Suriah, Irak, hingga Lebanon, serangan datang serentak, membuat Israel kewalahan menghadapi tekanan dari berbagai penjuru.

Serangan Balasan Israel

Israel segera merespons dengan serangan udara ke Hodeidah (Yaman), Damaskus (Suriah), hingga Baalbek (Lebanon). Namun, setiap bom yang dijatuhkan justru melahirkan gelombang serangan baru. Gaza tetap membara, Lebanon mengguncang utara Israel, dan Suriah terus menjadi jalur vital suplai senjata bagi kelompok perlawanan.

Di balik semua ini, Iran dipandang sebagai simpul bayangan yang menyatukan jaringan perlawanan lintas batas. Teheran disebut memainkan peran kunci dalam mengoordinasikan serangan dari berbagai front.

Dunia Terbelah

Eskalasi terbaru ini mengubah peta geopolitik. Amerika Serikat semakin terbebani untuk menjaga Israel, sementara Eropa menyerukan gencatan senjata demi menghindari perang yang lebih besar. Di banyak kota dunia, ribuan orang turun ke jalan menuntut perdamaian.

Luka Kemanusiaan

Namun, di balik dentuman roket dan serangan balasan, ada wajah-wajah manusia yang menanggung beban perang. Anak-anak Gaza mencari keluarganya di reruntuhan, warga Israel berlari ke bunker, keluarga di Lebanon dan Suriah kehilangan rumah, dan rakyat Yaman hidup di tengah puing-puing.

Perang ini bukan lagi sekadar konflik politik. Ia telah berubah menjadi luka kolektif umat manusia. Pertanyaannya kini, apakah lingkaran api ini akan terus membesar, atau akhirnya menemukan jalan menuju damai?