Breaking

Kamis, 25 September 2025

Mendesak | Puluhan Rudal Yaman Bikin Tel Aviv Ketakutan: “Sa’ir,” “Barq,” dan “Tochka” Guncang Israel!

 

Tel Aviv kembali berada dalam keadaan darurat setelah Yaman melancarkan hujan rudal ke berbagai target strategis Israel. Tiga jenis rudal — “Sa’ir,” “Barq,” dan “Tochka” — dilaporkan digunakan dalam operasi besar-besaran ini. Serangan gabungan tersebut membuat sistem pertahanan udara Israel kewalahan dan memicu kepanikan di seluruh kota.

Rudal-Rudal yang Menjadi Mimpi Buruk Israel

Menurut pernyataan resmi militer Yaman, serangan ini melibatkan puluhan rudal balistik dengan spesifikasi berbeda.

  • Rudal Sa’ir dikenal dengan daya hancurnya yang tinggi serta kemampuan menembus bangunan pertahanan keras.

  • Rudal Barq memiliki kecepatan tinggi dan dirancang untuk menghindari intersepsi radar.

  • Rudal Tochka adalah senjata taktis presisi yang mampu menghantam target militer dengan akurasi mematikan.

Trio rudal inilah yang kini disebut-sebut sebagai “mimpi buruk baru” bagi Israel.

Iron Dome Jebol di Banyak Titik

Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, mencoba mencegat hujan rudal tersebut. Namun jumlah serangan yang begitu besar membuat pertahanan Israel jebol di berbagai titik. Ledakan terdengar di sekitar Tel Aviv, Ashdod, dan beberapa wilayah pesisir.
Warga sipil berhamburan mencari tempat perlindungan, sementara sirene peringatan meraung tanpa henti sepanjang malam.

Kepanikan di Tel Aviv

Di jantung kota Tel Aviv, suasana mencekam tak terhindarkan. Jalan-jalan utama kosong, pusat perbelanjaan ditutup, dan transportasi publik lumpuh. Video amatir menunjukkan ledakan besar di dekat kawasan industri, dengan kobaran api terlihat dari kejauhan.
Banyak warga mengaku belum pernah menyaksikan serangan sebesar ini sejak awal konflik meletus.

Kerugian Militer dan Ekonomi Israel

Beberapa laporan menyebutkan sejumlah pangkalan militer dan gudang amunisi Israel rusak parah akibat hantaman rudal. Selain itu, sektor ekonomi juga terdampak karena bandara internasional Ben Gurion sempat ditutup untuk sementara. Investor asing dilaporkan mulai menarik aset mereka, khawatir situasi keamanan semakin memburuk.

Reaksi Israel

Pemerintah Israel segera menggelar rapat darurat. Perdana Menteri Israel menyebut serangan ini sebagai “titik balik berbahaya” dan menegaskan akan ada pembalasan besar. Angkatan Udara Israel langsung dikerahkan untuk mencari lokasi peluncuran rudal di Yaman.
Namun, banyak analis menilai bahwa Israel kini berada dalam dilema: apakah akan fokus mempertahankan wilayahnya, atau melancarkan serangan balasan yang bisa memperluas konflik.

Dunia Internasional Angkat Bicara

Serangan puluhan rudal Yaman ini mengejutkan dunia. Amerika Serikat mengutuk keras dan menyatakan dukungan penuh pada Israel. Sementara itu, Iran membantah terlibat langsung namun memuji keberanian Yaman dalam menghadapi “agresi Zionis.”
PBB menyerukan gencatan senjata segera, memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut bisa menyeret kawasan ke dalam perang regional.

Pesan dari Poros Perlawanan

Dalam pernyataannya, militer Yaman menegaskan bahwa operasi ini adalah “peringatan serius” terhadap Israel. Mereka berjanji akan melanjutkan serangan jika agresi ke Gaza tidak segera dihentikan. Dengan percaya diri, Yaman menekankan bahwa mereka memiliki stok rudal yang cukup untuk melanjutkan perang dalam jangka panjang.

Ancaman Perang Skala Regional

Banyak pengamat menilai penggunaan rudal Sa’ir, Barq, dan Tochka secara bersamaan merupakan unjuk kekuatan strategis Yaman. Israel yang sebelumnya merasa dominan kini terpojok dalam posisi defensif.
Jika situasi ini berlanjut, konflik bisa berkembang menjadi perang skala penuh yang melibatkan Iran, Lebanon, Suriah, bahkan negara-negara Teluk.

Kesimpulan

Puluhan rudal Yaman yang menghantam Tel Aviv bukan sekadar serangan biasa, melainkan sinyal bahwa keseimbangan kekuatan di Timur Tengah mulai bergeser. Trio rudal “Sa’ir,” “Barq,” dan “Tochka” kini menjadi simbol perlawanan baru yang menakutkan bagi Israel. Dunia menunggu, apakah Israel mampu membalas, atau justru terperangkap dalam krisis yang semakin dalam.