Tel Aviv kembali diguncang gelombang serangan rudal dari Yaman. Kali ini, puluhan rudal dengan kode nama “Naktal”, “Fatima”, dan “Karrar” meluncur secara beruntun, membuat langit Israel dipenuhi kobaran api dari sistem pertahanan udara Iron Dome yang kewalahan menahan hujan misil tersebut.
Rudal Trio: Naktal, Fatima, dan Karrar
-
Naktal dikenal sebagai rudal balistik jarak menengah dengan hulu ledak besar yang mampu menghancurkan target dalam radius luas.
-
Fatima merupakan rudal presisi dengan kecepatan tinggi, dirancang untuk menembus pertahanan udara modern.
-
Karrar adalah rudal taktis dengan kemampuan cluster warhead, mematikan untuk area yang padat militer maupun logistik.
Trio rudal ini diluncurkan secara simultan, menciptakan tekanan besar bagi militer Israel yang selama ini mengandalkan teknologi pertahanan tercanggih.
Tel Aviv Dicekam Ketakutan
Sirene meraung di hampir seluruh distrik Tel Aviv. Warga sipil berlarian menuju bunker bawah tanah, sementara jalanan macet oleh kendaraan yang mencoba keluar dari pusat kota. Ledakan terdengar berulang kali, sebagian akibat pencegatan Iron Dome, sebagian lagi karena rudal yang berhasil lolos.
Rekaman video amatir memperlihatkan bola api di atas langit Tel Aviv, disertai suara dentuman keras yang mengguncang jantung kota.
Reaksi Israel
Pemerintah Israel mengakui bahwa sistem pertahanan udara mereka berada dalam tekanan besar. Sejumlah rudal berhasil menembus dan menghantam fasilitas logistik serta kawasan industri di pinggiran Tel Aviv. Netanyahu memanggil kabinet keamanan darurat, bersumpah akan membalas serangan Yaman dengan “operasi tanpa batas.”
Pesan dari Houthi
Dalam pernyataan resmi, juru bicara militer Yaman menegaskan bahwa serangan ini adalah respons atas “kejahatan Israel di Gaza dan dukungan militer mereka dalam menghancurkan bangsa Palestina.” Mereka menambahkan bahwa trio rudal baru hanyalah “awal dari kejutan berikutnya.”
Dampak Regional
Serangan massif ini menandai titik eskalasi berbahaya. Tel Aviv, pusat ekonomi dan militer Israel, kini secara langsung menjadi target empuk. Dunia internasional memperingatkan potensi perang regional semakin besar, terutama jika Israel memutuskan menyerang balik Yaman dengan kekuatan penuh.