Insiden ini berlangsung pada dini hari, ketika jet tempur Israel dikabarkan sedang melakukan misi pengintaian di atas wilayah udara Yaman. Pertahanan udara Houthi menembakkan rudal darat-ke-udara yang kemudian mengenai sasaran dengan presisi. Ledakan keras terdengar di langit Sana’a, disusul dengan jatuhnya puing-puing pesawat di daerah pegunungan.
Pilot yang selamat dari eject seat langsung menjadi target operasi pencarian Houthi. Rekaman video yang beredar memperlihatkan momen dramatis ketika pilot tersebut dikelilingi pasukan bersenjata lengkap. Ia kemudian dibawa ke lokasi rahasia, dengan pengawalan ketat, untuk menjalani pemeriksaan.
Media Yaman menyebut penangkapan ini sebagai “trofi perang” yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama ini, Angkatan Udara Israel dikenal sangat disiplin dan canggih dalam menghindari serangan rudal. Fakta bahwa seorang pilot senior bisa jatuh dan ditangkap hidup-hidup menimbulkan guncangan besar, bukan hanya di Israel, tetapi juga di seluruh kawasan.
Di Tel Aviv, berita penangkapan pilot langsung memicu rapat darurat di markas militer. Identitas sang pilot, meski belum diumumkan secara resmi, disebut-sebut merupakan salah satu instruktur penerbangan terbaik Israel, bahkan pernah terlibat dalam operasi rahasia di Suriah dan Gaza. Kehilangannya dianggap pukulan telak bagi reputasi Angkatan Udara Israel.
Pemerintah Israel segera mengeluarkan pernyataan keras, menyebut penangkapan pilot sebagai “tindakan barbar” dan menuntut agar ia segera dibebaskan. Namun, pihak Houthi justru menegaskan bahwa pilot akan dijadikan sumber intelijen berharga. “Dia akan berbicara, dan dari mulutnya, dunia akan tahu bagaimana Israel beroperasi,” ujar salah satu juru bicara Houthi.
Di sisi lain, kelompok perlawanan memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan kekuatan mereka. Menembak jatuh jet tempur modern Israel dianggap bukti bahwa teknologi pertahanan udara mereka semakin maju. Beberapa analis menyebut hal ini bisa menjadi sinyal bahwa konflik Yaman kini telah resmi memasuki babak baru, di mana Israel bukan lagi pengamat, melainkan target langsung.
Reaksi internasional pun bermunculan. Amerika Serikat mengecam keras tindakan Houthi dan menyebut penahanan pilot sebagai pelanggaran hukum internasional. Namun sejumlah negara di kawasan justru menyebut insiden ini sebagai konsekuensi dari keterlibatan Israel dalam perang regional. “Siapa yang menabur angin, akan menuai badai,” tulis salah satu analis politik Arab.
Bagi rakyat Yaman, keberhasilan menembak jatuh jet Israel dianggap kemenangan simbolis. Jalanan Sana’a dilaporkan dipenuhi warga yang merayakan, meski situasi tetap dijaga ketat oleh pasukan keamanan. Beberapa pengamat memperingatkan bahwa aksi balasan Israel kemungkinan besar akan segera terjadi, dan Yaman mungkin akan menjadi medan baru bagi eskalasi perang yang lebih luas.
Kini, semua mata tertuju pada nasib sang pilot. Apakah ia akan dijadikan alat tawar dalam negosiasi gencatan senjata? Ataukah ia akan dipublikasikan dalam video propaganda untuk mempermalukan Israel di mata dunia? Yang jelas, penangkapan seorang pilot top Angkatan Udara Israel menandai sebuah momen bersejarah yang dapat mengubah jalannya konflik Timur Tengah.