Langkah mengejutkan datang dari Moskow dan Teheran. Hanya beberapa jam sebelum Uni Eropa kembali memberlakukan putaran sanksi terbaru, Rusia dan Iran mengumumkan kerja sama nuklir gabungan yang langsung mengguncang Barat.
Aliansi strategis ini dinilai sebagai manuver besar yang tidak hanya memperkuat hubungan kedua negara, tetapi juga menjadi sinyal jelas bagi Amerika Serikat dan sekutunya bahwa peta kekuatan global tengah bergeser.
Dengan Rusia yang sudah berhadapan langsung dengan NATO di Ukraina, dan Iran yang konsisten menjadi poros perlawanan di Timur Tengah, kerja sama nuklir ini dipandang sebagai langkah eskalatif yang dapat mengubah keseimbangan geopolitik dunia.
Pertanyaan besar pun muncul: apakah Barat siap menghadapi dua kekuatan yang kini semakin kompak? Ataukah justru sanksi baru Eropa akan menjadi bumerang yang memperkuat poros Rusia-Iran?