Serangan itu terjadi secara mendadak pada dini hari, ketika sebagian besar warga masih terlelap. Sirene peringatan meraung tanpa henti, disusul hantaman keras yang membuat beberapa gedung dan fasilitas publik terbakar. Asap hitam membubung tinggi, sementara suara ambulans dan kendaraan darurat memenuhi jalanan Tel Aviv.
Rudal “Palestina 2” diyakini merupakan salah satu jenis terbaru yang dikembangkan Yaman dengan dukungan teknologi dari jaringan poros perlawanan. Senjata ini diklaim memiliki daya hancur yang jauh lebih kuat dibandingkan generasi sebelumnya. Serangan besar-besaran ini dianggap sebagai simbol solidaritas Yaman terhadap perjuangan Palestina, sekaligus bentuk tekanan militer terhadap Israel.
Pengamat internasional menilai, insiden ini menandai titik berbahaya dalam konflik yang melibatkan banyak pihak di kawasan. Israel kini menghadapi serangan simultan dari berbagai arah—dari Gaza, Lebanon, Suriah, hingga Laut Merah—dan situasi semakin sulit dikendalikan.
Hingga kini, pihak Israel belum merilis pernyataan resmi mengenai jumlah korban dan kerusakan, namun jelas bahwa serangan ini telah mengguncang stabilitas Tel Aviv. Dunia internasional pun semakin khawatir, eskalasi ini bisa menyeret kawasan ke dalam perang besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
