Breaking

Sabtu, 18 Oktober 2025

‘Don’t Teach Russians’: Putin Sindir Barat Soal Demokrasi dan Sensor Media

 


Dalam pidato yang kembali mengguncang dunia Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sindiran tajam kepada negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Dengan nada sinis namun penuh keyakinan, Putin berkata, “Jangan ajari orang Rusia tentang kebebasan berbicara. Kami tahu persis bagaimana rasanya kehilangan suara kami — dan kami tidak akan kehilangannya lagi.”


Pernyataan ini muncul di tengah eskalasi konflik global antara Rusia dan Barat, yang kini tidak hanya terjadi di medan perang Ukraina, tetapi juga dalam perang narasi dan sensor media.
Putin menuding bahwa Eropa dan Amerika — yang selama ini mengklaim sebagai penjaga demokrasi — justru “menyebarkan ketakutan dan membungkam opini yang berbeda” atas nama kebebasan.


Kalian menutup media, kalian membungkam suara oposisi, kalian menuduh siapa pun yang tidak setuju sebagai agen Rusia. Itu bukan kebebasan. Itu totalitarianisme dalam kemasan digital,” ujar Putin di hadapan para pejabat tinggi Kremlin.


Menurut analis politik Moskow, pernyataan ini bukan sekadar sindiran, melainkan strategi psikologis untuk mempermalukan Barat yang kini terjebak dalam kontradiksi internal: membela demokrasi sambil memblokir informasi dan opini alternatif tentang perang di Ukraina, Gaza, dan Timur Tengah.


Sementara itu, media Barat menilai pidato Putin sebagai propaganda canggih, yang mencoba membalikkan tuduhan terhadap Rusia — dari rezim otoriter menjadi korban sensor global. Namun, bagi sebagian besar warga Rusia, ucapan Putin menggambarkan kebanggaan nasional yang selama ini terus dipertahankan di tengah sanksi, isolasi ekonomi, dan tekanan diplomatik yang tak henti.