Ketegangan global kembali memuncak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan berada di persimpangan berbahaya—antara Putin yang membencinya dan Donald Trump yang kini menolak memberikan bantuan militer besar-besaran, termasuk rudal Tomahawk.
Setelah penolakan itu, Zelensky disebut “membakar” persediaan senjata yang tersisa untuk mempertahankan garis depan di Donbas dan Kharkiv.
Namun di balik layar, sumber-sumber intelijen menyebut Ukraina kini berperang bukan hanya melawan Rusia, tetapi juga melawan politik dingin Amerika Serikat.
Trump, yang kini berada di jalur kuat menuju Gedung Putih, menyebut perang ini “tidak seimbang dan sia-sia.” Sementara Kremlin memanfaatkan kebimbangan Washington untuk memperluas pengaruhnya di Eropa Timur.
Pertanyaannya:
Apakah Zelensky akan tetap bertahan di tengah tekanan dari dua raksasa politik dunia — Putin dan Trump — yang sama-sama tak mempercayainya?
Atau ini akan menjadi awal dari akhir Ukraina seperti yang diprediksi Moskow sejak awal invasi?
Sebuah kisah tentang pengkhianatan, permainan senjata, dan perang yang kehilangan arah, di mana sekutu berubah menjadi penonton.