Situasi di Timur Tengah kembali membara. Kelompok Houthi Yaman secara resmi mengumumkan operasi militer pertama mereka terhadap Israel, sebagai respons langsung terhadap rencana baru Donald Trump yang dianggap berpihak sepenuhnya pada Tel Aviv dan menekan poros perlawanan.
Dalam pernyataan resminya, juru bicara militer Houthi mengonfirmasi peluncuran rudal balistik jarak jauh dan drone bersenjata yang menargetkan lokasi sensitif di wilayah Israel, termasuk pangkalan militer dan instalasi intelijen. Serangan ini menjadi sinyal kuat bahwa konflik Gaza kini telah meluas ke seluruh kawasan, melibatkan poros perlawanan dari Yaman hingga Lebanon.
Israel dilaporkan siaga penuh setelah beberapa sistem pertahanan Iron Dome gagal mencegat semua serangan yang datang dari arah Laut Merah. Washington segera menanggapi dengan ancaman baru, menyebut tindakan Houthi sebagai “agresi terhadap sekutu Amerika”. Namun, bagi poros perlawanan, ini adalah bentuk solidaritas nyata terhadap Gaza dan peringatan keras terhadap kebijakan AS.
Dengan operasi ini, Houthi secara resmi masuk ke dalam peta perang melawan Israel, membuka babak baru dalam eskalasi regional yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah....