Menurut sumber regional, pasukan Israel melakukan latihan udara berskala besar yang melibatkan puluhan jet tempur canggih, sebagai bagian dari simulasi serangan ke Gaza dan kemungkinan operasi terhadap basis militer Iran di kawasan. Namun, latihan itu justru berujung petaka ketika radar Iran mendeteksi pergerakan jet-jet tersebut dan merespons dengan rudal anti-pesawat jarak jauh.
Ledakan di langit dilaporkan terlihat dari jarak puluhan kilometer, dengan sejumlah puing pesawat jatuh ke wilayah perbatasan. Kejadian ini menjadi salah satu kerugian udara terbesar yang dialami Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Israel sejauh ini belum memberikan komentar resmi, namun media lokal melaporkan kemarahan besar di Tel Aviv. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu disebut langsung menggelar rapat darurat bersama komando militer, karena insiden ini dianggap mempermalukan kekuatan udara Israel yang selama ini dikenal dominan di kawasan.
Sementara itu, Iran menyebut tindakan mereka sebagai langkah defensif. Teheran menegaskan tidak akan tinggal diam menghadapi provokasi Israel dan menegaskan setiap upaya invasi Gaza dengan melibatkan kekuatan asing akan dibalas dengan serangan balasan yang lebih keras.
Pengamat internasional memperingatkan bahwa jatuhnya 25 jet tempur Israel bisa menjadi titik balik baru dalam konflik, membuka jalan bagi perang regional yang lebih luas. Dengan Gaza sebagai pusat pertempuran, kini risiko eskalasi antara Israel, Iran, dan sekutu mereka semakin sulit dihindari.