Konflik Gaza kembali memanas setelah laporan terbaru menyebut pasukan khusus Al-Nukhba dari Brigade Al-Qassam berhasil melancarkan operasi kejutan terhadap militer Israel (IDF). Serangan ini dikabarkan menewaskan ratusan tentara Israel, sebuah pukulan telak yang mengguncang strategi pertahanan Tel Aviv.
Sumber di lapangan menyebut, operasi dilakukan dengan taktik penyergapan di beberapa titik strategis di Gaza. Pasukan Al-Nukhba, yang dikenal dengan disiplin militer tinggi dan keterampilan tempur urban, memanfaatkan jaringan terowongan bawah tanah serta serangan mendadak untuk melumpuhkan barisan depan IDF.
Ledakan, rentetan tembakan, hingga serangan roket jarak dekat dilaporkan membuat pasukan Israel kocar-kacir. Beberapa kendaraan tempur IDF hancur, sementara sisanya terpaksa mundur untuk menghindari korban lebih besar.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan berada di bawah tekanan berat setelah kegagalan demi kegagalan pasukan IDF di Gaza. Kekalahan ini memperburuk krisis kepercayaan publik terhadap pemerintahannya, terutama setelah janji untuk segera “menumpas Hamas” tidak kunjung terwujud.
Di sisi lain, juru bicara Al-Qassam menyebut keberhasilan pasukan Al-Nukhba sebagai bukti bahwa perlawanan Palestina masih kuat meski menghadapi tekanan militer besar-besaran. Mereka menegaskan, setiap langkah agresi Israel akan selalu dibalas dengan operasi yang lebih mematikan.
Pengamat internasional menilai situasi ini dapat semakin memperpanjang konflik Gaza, mengingat Israel kemungkinan akan merespons dengan serangan udara yang lebih brutal. Namun, keberhasilan Al-Nukhba kali ini jelas memberikan dorongan moral besar bagi kelompok perlawanan Palestina dan memperlihatkan kerentanan militer Israel di medan tempur Gaza.
