Gaza – Situasi di Gaza kembali memanas setelah kabar tewasnya Abu Ubaidah, juru bicara terkenal Brigade Al-Qassam yang menjadi simbol perlawanan Palestina. Kematian tokoh penting ini justru menyulut kemarahan besar di tubuh Hamas, yang bersumpah akan membalas dengan serangan lebih brutal.
Tak butuh waktu lama, unit tempur Hamas melakukan operasi penyergapan terhadap pasukan Israel Defense Forces (IDF) yang tengah berpatroli di kawasan utara Gaza. Serangan mendadak itu berlangsung singkat namun mematikan. Laporan lapangan menyebut puluhan tentara Israel tewas di tempat, sementara sisanya mengalami luka parah dan dipaksa mundur.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik pasukan IDF dihantam rentetan tembakan dan ledakan jebakan darat. Hamas menegaskan aksi ini adalah “balas dendam pertama” atas kematian Abu Ubaidah, dan memperingatkan bahwa rangkaian serangan berikutnya sudah disiapkan.
Di Tel Aviv, pemerintah Israel disebut tengah menghadapi tekanan besar. Kematian puluhan tentaranya membuat moral pasukan IDF anjlok drastis. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan dikabarkan mendapat desakan dari dalam negeri untuk segera menghentikan operasi militer, yang dianggap justru memperbesar kerugian.
Masyarakat internasional kini menyoroti eskalasi terbaru ini. Pertempuran balas dendam Hamas bisa membuka babak baru perang di Gaza, di mana kedua belah pihak tampak tidak lagi mengenal kompromi.
Dari balik reruntuhan Gaza, suara perlawanan masih bergema: “Abu Ubaidah mungkin gugur, tapi semangatnya hidup dalam setiap serangan kami.”