Hari ini, dunia internasional kembali diguncang oleh kabar mengejutkan dari pesisir selatan Israel. Kota pelabuhan Ashdod menjadi saksi kehancuran besar setelah gelombang serangan udara dilancarkan secara bertubi-tubi. Jet tempur milik Iran dan Mesir dilaporkan melakukan operasi gabungan yang menargetkan instalasi strategis Israel, termasuk pelabuhan, gudang logistik, serta beberapa fasilitas industri vital.
Asap hitam pekat membumbung tinggi dari kawasan industri Ashdod, sementara suara ledakan terdengar hingga puluhan kilometer. Warga sipil dilaporkan berlarian mencari perlindungan di bunker darurat, sementara sirene peringatan meraung-raung tanpa henti. Laporan awal menyebutkan adanya puluhan korban luka, dan pemerintah Israel mengonfirmasi adanya kerusakan parah di jalur distribusi energi.
Dampak Militer dan Politik
Serangan ini menjadi eskalasi baru yang sangat signifikan. Iran selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Israel, namun keikutsertaan Mesir menambah dimensi baru dalam konflik. Mesir sebelumnya dikenal sebagai pihak penengah dalam krisis Gaza, sehingga keterlibatan militernya dinilai sebagai sinyal pergeseran besar dalam geopolitik Timur Tengah.
Tel Aviv dilaporkan menggelar rapat darurat kabinet perang. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel "tidak akan tinggal diam" atas apa yang ia sebut sebagai "agresi barbar" dari Iran dan Mesir. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah mengerahkan sistem pertahanan Iron Dome secara maksimal, namun intensitas serangan membuat beberapa rudal lolos dan menghantam sasaran penting.
Reaksi Dunia Internasional
Amerika Serikat, sekutu utama Israel, langsung mengecam serangan ini. Washington menyerukan penghentian eskalasi dan menyatakan siap mendukung Israel secara penuh. Sementara itu, beberapa negara Arab justru memberikan dukungan moral kepada Mesir, dengan alasan solidaritas regional terhadap penderitaan Palestina.
PBB menyatakan keprihatinan mendalam dan mengumumkan bahwa Dewan Keamanan akan mengadakan sidang darurat dalam 24 jam ke depan. Namun, banyak pengamat menilai keputusan politik global bisa terhambat oleh tarik ulur kepentingan antara blok Barat dan poros Timur Tengah.
Situasi di Ashdod Saat Ini
Hingga berita ini diturunkan, kondisi Ashdod masih mencekam. Sebagian besar jalur transportasi laut ditutup, kapal-kapal dagang dialihkan ke pelabuhan Haifa dan Ashkelon. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap berada di tempat perlindungan dan menghindari perjalanan yang tidak mendesak.
Kota yang biasanya ramai dengan aktivitas perdagangan internasional kini berubah menjadi zona krisis. Pertanyaan besar yang muncul: apakah serangan ini akan menjadi awal dari perang regional yang lebih luas? Ataukah diplomasi global mampu menahan laju api yang mulai membakar kawasan?
Yang jelas, Ashdod hari ini menjadi titik fokus dunia—sebuah simbol rapuhnya stabilitas Timur Tengah di tengah konflik yang tak kunjung usai.