Tel Aviv – Situasi keamanan Israel kembali diguncang setelah sebuah rudal jarak menengah milik Iran, “Az-Zulfikar,” dilaporkan menghantam Pangkalan Udara Nevatim di Gurun Negev, salah satu instalasi militer paling vital milik IDF.
Serangan ini terjadi pada dini hari, ketika sistem pertahanan udara Iron Dome diduga kewalahan menghadapi gelombang roket dan rudal yang ditembakkan secara bersamaan. Beberapa sumber menyebut bahwa rudal Az-Zulfikar berhasil lolos dari intersepsi dan menghantam langsung salah satu hanggar pesawat tempur.
Ledakan besar terdengar hingga puluhan kilometer, memicu kepanikan di wilayah sekitar. Foto satelit yang beredar di media sosial memperlihatkan gumpalan asap hitam pekat membubung tinggi dari kawasan pangkalan.
Nevatim dikenal sebagai rumah bagi jet tempur F-35 dan pusat operasi udara strategis Israel. Jika benar pangkalan ini mengalami kerusakan parah, maka hal ini bisa menjadi pukulan besar bagi kemampuan ofensif Israel di kawasan.
Militer Israel sejauh ini masih bungkam soal kerusakan detail, namun sejumlah laporan menyebut ada korban luka di pihak IDF. Sebaliknya, media Iran menegaskan bahwa serangan ini adalah bagian dari balasan atas agresi Israel di Gaza dan Suriah.
Serangan terhadap Nevatim juga memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Para pengamat memperingatkan bahwa konflik bisa meluas menjadi perang regional, apalagi jika Iran dan Israel terus saling membalas dengan eskalasi lebih besar.
Dengan jatuhnya rudal Az-Zulfikar ke jantung pertahanan udara Israel, dunia kini menyoroti satu pertanyaan besar: apakah ini awal dari babak baru perang terbuka Iran–Israel?
