Breaking

Senin, 08 September 2025

Houthi Guncang Israel! Rudal & Drone Hantam Bandara dan Markas Militer

 

Ketegangan di Timur Tengah kembali mencapai puncaknya. Kelompok Houthi dari Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan besar-besaran yang menyasar instalasi militer dan bandara di wilayah Israel. Serangan ini disebut sebagai bagian dari balasan atas operasi militer Israel di Gaza.

Rentetan Serangan

Menurut laporan media regional, puluhan rudal balistik dan drone tempur diluncurkan dari Yaman menuju sasaran strategis di Israel. Sirene peringatan berbunyi di beberapa kota, sementara rekaman amatir menunjukkan ledakan di dekat pangkalan udara dan area bandara.

Israel Defense Forces (IDF) mengakui adanya upaya serangan lintas negara, namun mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Meski begitu, beberapa infrastruktur dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk jalur penerbangan yang sempat lumpuh beberapa jam.

Alasan Balasan Yaman

Kelompok Houthi menegaskan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap penderitaan rakyat Palestina di Gaza. “Selama agresi Israel terus berlangsung, tangan kami tidak akan diam,” demikian pernyataan resmi juru bicara Houthi.

Reaksi Internasional

Serangan ini segera menarik perhatian dunia. Amerika Serikat dan sekutunya mengecam tindakan Houthi, sementara sebagian negara Arab justru menyebutnya sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan de-eskalasi, memperingatkan bahwa konflik lintas batas ini bisa memperluas lingkaran perang di Timur Tengah.

Analisis

Para analis menilai keterlibatan Houthi membuka babak baru dalam konflik Israel-Palestina. Jika sebelumnya Yaman lebih banyak terlibat di level retorika politik, kini keterlibatan langsung melalui rudal dan drone berpotensi menyeret kawasan ke dalam perang regional yang lebih luas.

Dengan adanya Iran sebagai pendukung utama Houthi, dan AS sebagai sekutu utama Israel, dunia kini menunggu: apakah ini sekadar serangan simbolis, atau awal dari konfrontasi yang lebih besar di Timur Tengah?