Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa jet tempur Israel melakukan manuver di sekitar Laut Merah, memicu kekhawatiran bahwa operasi militer bisa meluas hingga menyentuh pintu gerbang Mesir. Terusan Suez, jalur vital perdagangan dunia, menjadi titik rawan yang diperebutkan sejak lama. Jika Israel benar-benar berusaha menguasai atau mengganggu stabilitas kawasan itu, maka konsekuensinya bisa sangat besar, bukan hanya bagi Mesir, tetapi juga bagi ekonomi global.
Pemerintah Mesir dikabarkan tengah meningkatkan kesiagaan militer di sepanjang perbatasan Sinai. Radar udara diperkuat, rudal pertahanan disiagakan, dan pasukan darat ditempatkan di titik-titik strategis. Sumber militer Mesir menyatakan dengan tegas bahwa setiap langkah Israel yang melanggar batas akan dianggap sebagai deklarasi perang terbuka.
Serangan Israel ke Qatar sendiri sudah cukup mengejutkan dunia. Qatar, yang selama ini dikenal sebagai pusat diplomasi internasional, justru menjadi target bombardir. Israel menuduh Doha menjadi markas bagi tokoh-tokoh perlawanan Palestina, namun aksi ini dianggap banyak pihak sebagai upaya memperluas konflik.
Kini, fokus dunia tertuju pada Mesir. Negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia Arab ini memiliki posisi strategis yang tidak bisa dianggap remeh. Terusan Suez bukan hanya urat nadi perdagangan, tetapi juga simbol kedaulatan Mesir. Jika Israel benar-benar melangkah terlalu jauh, maka kemungkinan pecahnya perang regional besar-besaran tidak bisa dihindari.
Para analis menilai, Israel tampak mencoba membuka front baru untuk mengalihkan perhatian dari kebuntuan di Gaza dan tekanan internasional yang semakin besar. Namun, pilihan untuk memprovokasi Mesir bisa menjadi bumerang. Dengan hubungan militer yang kuat bersama Rusia, serta akses pada rudal hipersonik modern, Mesir bisa memberikan perlawanan yang sangat mengejutkan.
Pertanyaan besar kini menggantung: apakah Mesir akan tetap menahan diri, atau justru melangkah maju menghadapi Israel secara langsung? Dunia menahan napas, karena bila konflik ini benar-benar meledak, bukan hanya Gaza atau Qatar yang akan terbakar, tetapi seluruh Timur Tengah bisa terseret dalam pusaran perang yang belum pernah terjadi sebelumnya.