Yang paling mengejutkan, sejumlah sumber regional menyebut keterlibatan Qatar dalam mendukung serangan ini. Meski Doha belum memberikan pernyataan resmi, serangan rudal tersebut dinilai sebagai sinyal bahwa Israel kini tidak hanya menghadapi Hamas, Hizbullah, atau Houthi, tetapi juga tekanan langsung dari negara Teluk yang sebelumnya dikenal sebagai mitra diplomasi.
Serangan Serentak
Rudal-rudal diluncurkan hampir bersamaan dari Lebanon, Yaman, Suriah, bahkan dari wilayah Laut Merah. Sistem pertahanan Iron Dome Israel dipaksa bekerja hingga batas maksimal. Ledakan terdengar di sekitar Tel Aviv, sementara beberapa rudal berhasil menembus pertahanan dan menghantam area industri serta pemukiman.
Penduduk Tel Aviv berlarian ke bunker bawah tanah, sementara pemerintah kota mengumumkan keadaan darurat sipil. Jalanan kosong, toko-toko tutup, dan aktivitas publik lumpuh total.
Peran Proxy Iran
Eskalasi ini jelas menunjukkan koordinasi kelompok-kelompok proxy Iran. Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, hingga kelompok perlawanan di Suriah, semuanya melancarkan serangan hampir bersamaan.
Jika benar Qatar ikut serta, maka serangan ini akan menandai perubahan besar dalam peta geopolitik kawasan, mengingat negara tersebut selama ini menjadi tuan rumah pangkalan militer AS.
Reaksi Israel
Perdana Menteri Netanyahu menggelar rapat kabinet darurat. Ia menegaskan bahwa Israel “sedang menghadapi ancaman eksistensial” dan menyatakan siap melawan dengan segala kekuatan. Pasukan cadangan IDF kembali dipanggil, sementara jet-jet tempur Israel sudah terbang di langit Gaza, Suriah, dan Lebanon untuk membalas serangan.
Reaksi Internasional
Washington menyatakan “keprihatinan mendalam” dan memperingatkan semua negara Teluk agar tidak menyeret kawasan ke dalam perang besar. Namun, beberapa analis menilai AS berada dalam posisi sulit, karena pangkalan militernya ada di Qatar.
Sementara itu, Iran memuji serangan “poros perlawanan” dan menyebutnya sebagai bukti bahwa Israel kini benar-benar terkepung. Liga Arab masih terbelah, sebagian menuduh Israel sebagai pemicu konflik, sebagian lain khawatir eskalasi ini akan merusak stabilitas regional.
Kondisi Tel Aviv Hari Ini
Tel Aviv lumpuh. Transportasi publik dihentikan, sekolah diliburkan, dan warga diminta tetap berada di tempat perlindungan. Atmosfer kota yang biasanya ramai berubah mencekam, dengan sirene meraung tanpa henti.
Pertanyaan besar kini bergema: apakah ini awal dari perang regional yang lebih luas, atau sekadar peringatan keras terhadap Israel? Dunia menahan napas menyaksikan bagaimana cepatnya konflik ini berkembang dari Gaza hingga ke jantung Tel Aviv.