Breaking

Kamis, 11 September 2025

Trump Menjauh, Israel Panik !! Poros Muslim Dipimpin Iran Siap Serang Serentak

 

 Tel Aviv – Israel kini berada dalam posisi yang semakin terpojok. Hubungan erat dengan Amerika Serikat yang selama ini menjadi tameng utama, mulai goyah setelah Donald Trump menunjukkan sikap enggan ikut campur lebih jauh dalam konflik terbaru di Timur Tengah.

Kabar bahwa Trump mulai “meninggalkan” Israel membuat suasana politik di Tel Aviv semakin panas. Tanpa dukungan penuh Washington, Israel menghadapi ancaman nyata: dikepung oleh negara-negara Muslim yang disebut-sebut siap turun ke medan perang dengan Iran sebagai motor penggeraknya.


Iran, yang selama ini dianggap musuh bebuyutan Israel, kini tampil sebagai pemimpin poros perlawanan. Dari Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, kelompok milisi di Suriah dan Irak, hingga Hamas dan Al-Qassam di Gaza — semuanya bersatu dalam satu tujuan: melemahkan Israel.


Situasi ini membuat Israel dihantui ketakutan. Ancaman serangan multi-front menjadi mimpi buruk yang sulit dihadapi, bahkan dengan teknologi militer tercanggih sekalipun. Sistem pertahanan Iron Dome dan David’s Sling terus diuji dengan gelombang rudal dari berbagai arah.


Tanpa sokongan militer langsung dari Amerika Serikat, Israel nyaris sendirian. Tekanan dari dalam negeri pun semakin meningkat, dengan rakyat menuntut kepastian dan jaminan keamanan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada dalam posisi sulit: menenangkan rakyat sekaligus mencari dukungan internasional.


Para pengamat menilai, jika poros negara Muslim benar-benar bergerak serentak di bawah koordinasi Iran, maka kawasan Timur Tengah akan memasuki babak baru perang besar. Pertanyaan besar kini menggantung: apakah Israel bisa bertahan, atau justru ini menjadi awal dari keruntuhan hegemoninya di kawasan?