Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak. Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan dunia, Iran mengklaim telah berhasil melancarkan serangan langsung terhadap bunker militer rahasia Amerika Serikat di Tel Aviv, Israel.
Kementerian Pertahanan Iran dalam pernyataan resminya menyebut operasi itu sebagai “tindakan balasan yang sah” atas serangkaian serangan siber dan pembunuhan pejabat militernya beberapa pekan terakhir.
Serangan ini akurat, terkendali, dan sukses. Pesan kami jelas: tidak ada tempat aman bagi agresor Amerika di wilayah kami,” ujar juru bicara Garda Revolusi Iran dalam siaran televisi nasional.
Bunker Rahasia AS di Tel Aviv: Mitos yang Kini Jadi Fakta
Selama bertahun-tahun, Washington tidak pernah mengonfirmasi keberadaan pangkalan bawah tanah di Tel Aviv. Namun laporan intelijen dari berbagai sumber menyebut bahwa bunker tersebut merupakan pusat koordinasi operasi bersama antara Amerika dan Israel, termasuk pengawasan udara dan sistem pertahanan Iron Dome.
Serangan Iran ini diklaim menggunakan rudal balistik jarak menengah "Kheibar Shekan", yang diluncurkan dari wilayah barat Iran. Beberapa sumber di media Iran mengungkapkan bahwa rudal tersebut menembus sistem pertahanan Iron Dome, dan menghantam target dengan “presisi tinggi.”
Ledakan dan Respons Israel
Ledakan besar terdengar di utara Tel Aviv pada dini hari waktu setempat. Pemerintah Israel sempat memberlakukan blackout media selama dua jam sebelum akhirnya mengonfirmasi adanya “serangan terbatas dari musuh luar.”
Namun, laporan dari lapangan menunjukkan bahwa konvoi kendaraan militer AS dan Israel terlihat meninggalkan wilayah tersebut dengan pengawalan ketat.
Seorang saksi mata lokal mengatakan kepada media Arab:
Kami melihat langit menyala merah. Ledakan terdengar sangat keras, dan setelah itu semua listrik padam.”
Respons Amerika: “Kami Menyelidiki”
Pentagon dengan cepat mengeluarkan pernyataan singkat, menyebut laporan Iran sebagai “klaim tidak berdasar,” namun mengakui adanya gangguan operasional di salah satu fasilitas di Tel Aviv.
Sementara itu, pejabat anonim dari Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Reuters bahwa sistem keamanan bunker memang mendeteksi ‘aktivitas rudal asing’ sesaat sebelum ledakan terjadi.
Kami belum bisa memastikan serangan langsung, namun kami memperlakukan ini sebagai ancaman nyata terhadap personel Amerika,” ujarnya.
Eskalasi Regional: Langkah Balasan Iran
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan drone misterius menargetkan markas Garda Revolusi Iran di Damaskus — yang menurut Teheran dilakukan oleh Israel dengan dukungan intelijen AS.
Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa “kesabaran strategis Teheran telah berakhir.”
Selama Amerika terus bersembunyi di balik Israel, maka setiap bunker mereka akan menjadi target,” tegasnya.
Ketegangan di Ujung Tanduk
Negara-negara Arab di kawasan Teluk menyerukan penahanan diri, sementara Rusia dan China mengecam “provokasi yang melampaui batas.”
Kremlin bahkan memperingatkan bahwa serangan semacam ini bisa memicu konflik regional skala penuh, sementara Uni Eropa menggelar pertemuan darurat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut....