Langkah berani datang dari India, kekuatan ekonomi terbesar di Asia Selatan, yang kini tampaknya memilih untuk mengabaikan tekanan Amerika Serikat terkait perdagangan energi dengan Rusia.
Sebuah laporan intelijen bocor dari Washington menunjukkan bahwa AS telah memantau — bahkan menyadap — komunikasi rahasia antara New Delhi dan Moskow mengenai pembelian minyak mentah Rusia dalam jumlah besar.
Namun yang mengejutkan: India tidak bereaksi sama sekali.
Pemerintah Narendra Modi seolah “pura-pura tuli” terhadap tudingan itu, menolak mengonfirmasi, menyangkal, ataupun membantah klaim Amerika.
‘Strategi Diam’ India: Menang Tanpa Bicara
Kementerian Luar Negeri India hanya mengeluarkan pernyataan singkat:
India akan terus mengambil keputusan berdasarkan kepentingan nasionalnya sendiri.”
Tidak ada ancaman, tidak ada klarifikasi — hanya sikap diam yang tegas.
Bagi banyak pengamat, ini adalah cara halus India untuk menunjukkan kedaulatannya terhadap Washington, terutama setelah Donald Trump kembali memuji “hubungan khusus” AS-India di hadapan media Amerika.
Namun di balik layar, justru hubungan itu yang kini tampak retak.
Trump, yang selama bertahun-tahun menganggap India sebagai “sekutu emas melawan China”, kini dikabarkan kecewa dengan sikap diam Modi terhadap Rusia.
India seharusnya bersama kami, bukan membeli minyak dari musuh kami,” ujar Trump dalam wawancara dengan Newsmax.
Tapi mereka diam, dan diam mereka berbicara banyak.”
Washington Panik: Minyak Rusia Mengalir ke Asia
Sejak diberlakukannya sanksi Barat terhadap Rusia, India menjadi salah satu pembeli terbesar minyak mentah Rusia, dengan transaksi mencapai lebih dari 1,5 juta barel per hari pada 2025.
Angka ini melonjak lebih dari 600% dibanding sebelum perang Ukraina dimulai.
Washington mencoba menekan New Delhi agar “mematuhi garis kebijakan global,” namun India menolak tunduk.
Menteri Energi India mengatakan,
Kami tidak akan membiarkan rakyat kami membayar harga politik negara lain. Kami membeli energi termurah yang tersedia, tanpa permintaan maaf.”
Bagi India, keputusan ini bukan hanya soal minyak — tapi kemandirian strategis.
Negara itu kini tengah berupaya menjaga keseimbangan antara Barat, Rusia, dan bahkan Iran, demi mengamankan pasokan energi nasionalnya.
Modi Bermain di Dua Dunia
Kebijakan luar negeri India selama beberapa tahun terakhir memang unik.
Di satu sisi, India tetap menjadi mitra strategis AS dalam forum seperti Quad (bersama Jepang dan Australia). Namun di sisi lain, New Delhi tetap menolak menentang Rusia secara terbuka.
Bahkan, kerja sama pertahanan India-Rusia terus berlanjut — dari jet tempur Su-30 hingga rudal hipersonik BrahMos.
Langkah ini membuat Washington frustrasi, tapi juga tak berdaya.
Seorang analis dari The Diplomat menulis,
Amerika tahu mereka tidak bisa menghukum India. Terlalu besar untuk ditekan, terlalu penting untuk diabaikan.”
AS Menyadap Komunikasi Rahasia India-Rusia
Sumber di Washington mengungkapkan kepada Politico bahwa AS telah melakukan operasi penyadapan elektronik terhadap komunikasi perdagangan energi antara Moskow dan New Delhi....