Sebuah momen mengejutkan terjadi di Washington ketika mantan Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menghubungi pertemuan keluarga sandera Israel melalui speakerphone, dan menyampaikan pesan yang segera memicu gelombang emosi di ruangan itu — dan di seluruh dunia.
Dalam rekaman yang kini tersebar luas di media sosial, Trump terdengar berkata dengan penuh percaya diri:
“All 48 are coming home... soon.”
(Semua 48 akan pulang... segera.)
Pernyataan itu disambut dengan teriakan, tangisan, dan tepuk tangan dari keluarga sandera yang hadir. Namun tak lama setelah itu, keraguan dan kemarahan mulai muncul, karena tidak ada konfirmasi resmi dari pemerintah Israel maupun Amerika Serikat tentang apa yang sebenarnya dimaksud oleh Trump.
Menurut beberapa saksi, Trump mengklaim bahwa ia telah “melakukan komunikasi pribadi” dengan pihak-pihak yang bisa membantu membebaskan sandera, tanpa menjelaskan siapa yang dimaksud.
Namun pejabat Gedung Putih menolak memberikan komentar, hanya menyebut bahwa Trump tidak memiliki peran resmi dalam negosiasi apapun terkait konflik Gaza.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan merasa tidak nyaman dengan intervensi Trump yang dianggap “berpotensi mengacaukan diplomasi sensitif” yang sedang berlangsung antara Israel, Qatar, dan Mesir.
Beberapa diplomat bahkan menyebut langkah Trump itu sebagai “panggung politik pribadi” menjelang kemungkinan kampanye pemilihan presiden 2028.
Namun bagi sebagian keluarga sandera, ucapan Trump terasa seperti secercah harapan di tengah kegelapan panjang.
Banyak yang percaya bahwa jika ada seseorang yang berani menantang tatanan diplomasi formal dan “memaksa hasil,” maka orang itu adalah Trump.
Dalam beberapa jam setelah kejadian itu, pasar saham Israel dan nilai shekel sempat berfluktuasi, mencerminkan ketegangan dan ketidakpastian yang meningkat.
Sementara di media Amerika, headline besar berbunyi:
“Trump Claims All 48 Hostages Will Return — But How?”
Kini, dunia bertanya-tanya: apakah Trump benar-benar mengetahui sesuatu yang tidak diketahui publik, atau ini hanya strategi komunikasi khasnya — spontan, dramatis, dan penuh teka-teki?
Bagi keluarga sandera, satu hal jelas:
Mereka tidak peduli siapa yang berbicara — mereka hanya ingin kepastian bahwa orang-orang yang mereka cintai benar-benar akan pulang...
