Breaking

Kamis, 16 Oktober 2025

Kesepakatan Gaza Runtuh Total: Hamas Menolak Pengembalian Sandera yang Tewas

 


Harapan tipis untuk perdamaian di Gaza kembali terhempas ke jurang kegagalan.
Dalam perkembangan terbaru, Hamas secara resmi membalas serangan udara Israel di Jalur Gaza, menyusul laporan bahwa beberapa sandera Israel tewas dalam serangan yang dilakukan Tel Aviv sendiri.
Peristiwa ini dengan cepat menghancurkan momentum diplomatik yang sedang dibangun di bawah mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.


Menurut sumber-sumber dari Gaza, serangan balasan Hamas menargetkan beberapa pangkalan militer Israel di sekitar kawasan Eshkol dan Sderot. Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya menyebut bahwa “balasan ini adalah konsekuensi langsung dari pengkhianatan dan kebohongan Israel.”
Hamas juga menegaskan bahwa mereka “tidak akan menerima” pengembalian jenazah sandera Israel yang tewas akibat serangan udara Tel Aviv, sebagai bentuk penolakan simbolik terhadap kebijakan militer yang dianggap brutal dan tidak manusiawi.


Pihak Israel menuduh Hamas “menyabotase” proses gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan, sementara media di Tel Aviv melaporkan bahwa Netanyahu dan tim keamanannya kini berada dalam tekanan politik luar biasa.
Sementara itu, Donald Trump, yang sebelumnya mencoba memposisikan diri sebagai “penengah alternatif,” disebut mendapat peringatan dari penasihat keamanan bahwa “keterlibatannya bisa memperburuk ketegangan di kawasan.”


Kegagalan kesepakatan ini dipandang banyak analis sebagai titik balik berbahaya, di mana semua pihak kini kembali ke posisi perang terbuka.
Sementara korban sipil di Gaza terus bertambah, dunia Arab mulai kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan AS dan Israel dalam mengendalikan eskalasi.

Seorang pejabat senior Mesir yang terlibat dalam proses mediasi menyebut situasi saat ini sebagai “keruntuhan total diplomasi.”
Ia mengatakan, “Jika Israel terus menyerang tanpa menghormati kesepakatan, maka tidak ada yang bisa menghentikan Gaza untuk membalas.”


Kini, dengan kesepakatan yang nyaris mati dan kedua belah pihak saling menuduh, Gaza sekali lagi menjadi panggung bagi pertarungan politik, dendam, dan kegagalan moral global.
Dan jika perang kembali berkobar dengan intensitas penuh, maka perdamaian yang ditunggu-tunggu dunia bisa terkubur lebih dalam dari sebelumnya....