Kalimat “tidak mungkin” kini menjadi gema baru dalam diplomasi Asia.
Bukan dari India. Bukan dari Rusia.
Melainkan dari Beijing, yang secara tidak langsung menenangkan Amerika Serikat — di tengah keyakinan berlebihan Donald Trump bahwa India sedang menjauh dari Rusia.
Konteks yang Membingungkan Dunia
Beberapa hari lalu, dalam pidato yang disiarkan di Texas, Trump menyatakan dengan percaya diri bahwa “India akhirnya memahami siapa teman sejatinya.”
Maksudnya jelas — bahwa New Delhi tengah memutus hubungan dengan Moskow, dan bersiap untuk bergabung dalam orbit geopolitik AS.
Namun, hanya dalam waktu 24 jam, reaksi dari Beijing datang — dingin tapi tajam.
Hubungan India dan Rusia bukan sekadar transaksi. Mereka berakar dalam sejarah dan kepentingan bersama yang tidak bisa diputuskan oleh pidato politik,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Kalimat itu terdengar seperti sindiran halus untuk Trump, sekaligus isyarat bahwa Tiongkok memahami posisi India lebih baik daripada Washington sendiri.
Tiongkok “Menghibur” Amerika dengan Diplomasi Dingin
Meski tampak seperti dukungan, sikap Beijing sesungguhnya jauh lebih kompleks.
Sumber diplomatik di Singapura menyebut, Tiongkok kini memainkan peran ‘penenang’ bagi AS, untuk mencegah Trump mengambil langkah gegabah terhadap India.
Seorang analis dari South China Morning Post menulis:
Tiongkok tahu bahwa India tidak akan sepenuhnya memihak Barat. Jadi mereka memberi ruang bagi Washington untuk tetap bermimpi — sambil memastikan Moskow tidak kehilangan mitra lamanya.”
Dengan kata lain, Beijing sedang menghibur Washington — sambil mempermainkan persepsi Trump.
India Tetap di Tengah — Tapi Tak Netral
India memang tampak berhati-hati.
Di satu sisi, mereka terus membeli minyak murah Rusia, dan di sisi lain tetap menjalin latihan militer dengan AS di Himalaya.
Namun bagi New Delhi, ini bukan soal loyalitas — melainkan soal keseimbangan kekuatan.
Pemerintah Modi sadar, terlalu dekat dengan Amerika berarti memicu kemarahan Tiongkok.
Tapi menjauh dari Rusia berarti kehilangan jalur senjata strategis yang menjadi tulang punggung pertahanan India sejak Perang Dingin.
India tidak memutus hubungan dengan siapa pun. Justru mereka memperluas jaringannya,” ujar Retno Singh, pakar politik luar negeri India.
Trump terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang bahkan belum terjadi.”
Kepanikan di Washington
Sementara itu, di Washington, para pejabat Gedung Putih tampak kebingungan.
Beberapa sumber di Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa pernyataan Trump tentang “putusnya hubungan India-Rusia” tidak berasal dari laporan intelijen, melainkan dari asumsi politik...