Breaking

Senin, 06 Oktober 2025

PENANGKAPAN BESAR-BESARAN OLEH PASUKAN PUTIN: Pasukan Ukraina yang Ketakutan Mundur Saat 145 Posisi Dibom

 


Dalam 48 jam terakhir, garis depan timur Ukraina berubah menjadi neraka.
Laporan dari medan tempur menyebutkan bahwa pasukan Rusia—yang disebut sebagai “Pasukan Putin”—meluncurkan serangan besar-besaran menggunakan artileri berat, rudal jarak menengah, dan drone kamikaze terhadap 145 posisi pertahanan Ukraina.

Ledakan demi ledakan mengguncang wilayah Donetsk, Kharkiv, dan Zaporizhzhia. Langit malam diselimuti kobaran api ketika sistem artileri Rusia, Tornado-S dan Iskander, menghujani posisi Ukraina tanpa henti.
Sumber-sumber lokal menggambarkan situasinya sebagai “gelombang penyerangan terbesar sejak awal tahun 2025.”

Namun bukan hanya serangan artileri yang mengejutkan dunia — tetapi penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan darat Rusia setelah serangan tersebut.
Unit-unit infanteri dan pasukan khusus Rusia dikabarkan menyergap sisa pasukan Ukraina yang bertahan, dengan banyak di antara mereka menyerah tanpa perlawanan berarti.

Rincian Serangan dan Penangkapan

Menurut laporan yang dikutip dari beberapa media Rusia, lebih dari 1.200 tentara Ukraina dilaporkan tertangkap hidup-hidup di sekitar kota Avdiivka dan Marinka.
Beberapa video yang beredar di kanal Telegram pro-Rusia menunjukkan barisan panjang tentara Ukraina berjalan sambil menyerah, tangan mereka di atas kepala.

Di sisi lain, sumber Ukraina menuduh Rusia menggunakan taknik “bom bumi”, yakni serangan simultan yang menghancurkan posisi dan jalur mundur secara bersamaan.
Akibatnya, unit-unit pertahanan Kyiv kehilangan koordinasi, sementara beberapa komandan melaporkan bahwa mereka kehabisan amunisi dan tidak mendapat dukungan udara sama sekali.

Kepanikan di Kyiv

Kabar kekalahan dan penangkapan besar-besaran ini mengguncang pemerintahan Kyiv.
Presiden Volodymyr Zelensky dilaporkan mengadakan rapat darurat dengan komandan tertinggi dan menteri pertahanan, membahas kemungkinan menarik mundur pasukan dari sektor timur untuk menghindari pengepungan total.

Sementara itu, laporan dari barat Ukraina menyebutkan bahwa ribuan warga sipil mulai meninggalkan daerah dekat garis depan, khawatir akan serangan lanjutan Rusia yang disebut-sebut "tak akan berhenti sebelum Kyiv jatuh."

Para analis militer Eropa memperingatkan bahwa serangan ini bisa menjadi awal dari babak baru dalam perang Rusia–Ukraina, di mana Moskow kini tampak ingin mencapai kemenangan total, bukan sekadar “operasi terbatas” seperti klaim sebelumnya.

Reaksi Internasional

Blok Barat langsung bereaksi.
NATO menyatakan bahwa mereka “memantau dengan sangat serius” perkembangan di Donetsk, sementara Amerika Serikat menjanjikan tambahan bantuan senjata “dalam waktu dekat.”

Namun banyak pengamat menilai janji tersebut datang terlalu terlambat.
Beberapa pejabat di Washington bahkan mengakui bahwa stamina perang Ukraina mulai habis, dan moral tentaranya menurun drastis setelah mengalami kekalahan demi kekalahan di medan tempur.

Sementara itu, media Rusia menayangkan cuplikan yang menggambarkan tentara Ukraina yang menyerah dan pasukan Rusia yang membagikan makanan kepada mereka....