Kali ini, sorotan jatuh pada sebuah aliansi yang jarang dibicarakan, namun berpotensi mengubah peta kekuatan regional: kemitraan militer antara Tiongkok dan Mesir.
Menurut laporan intelijen internasional, Beijing dan Kairo semakin mempererat kerja sama di bidang pertahanan, khususnya dalam teknologi drone, sistem rudal udara, serta modernisasi jet tempur generasi baru. Langkah ini dinilai langsung menantang superioritas udara Israel, yang selama ini menjadi tulang punggung strategi militernya di kawasan.
Aliansi Tak Terduga: Beijing–Kairo
Hubungan Mesir dengan Tiongkok telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dimulai dari kerja sama ekonomi dan infrastruktur melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI). Namun kini, kolaborasi itu bergeser ke ranah pertahanan.
Sumber militer menyebut bahwa Tiongkok telah mulai memasok drone pengintai canggih, rudal presisi, dan sistem radar anti-stealth kepada Mesir. Bahkan ada spekulasi bahwa jet tempur J-10C dan sistem rudal HQ-9B bisa segera menjadi bagian dari arsenal Angkatan Udara Mesir.
Implikasi bagi Timur Tengah
Kerja sama ini mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan. Israel, yang selama ini merasa memiliki dominasi udara berkat F-35 dan F-16, kini menghadapi tantangan baru.
Jika Mesir memiliki akses ke teknologi pertahanan Tiongkok, maka langit Timur Tengah tidak lagi mutlak dikuasai Israel.
Selain itu, kehadiran Mesir sebagai negara Arab terbesar dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa memberi bobot tambahan pada aliansi ini. Kairo bisa menjadi penghubung....
